Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf prihatin dengan kondisi yang menimpa umat Islam Indonesia, dimana propaganda toleransi telah membuat campur aduk agama.
"Saya Ahlus Sunnah, Saya Mustasyar NU, tetapi saat ini banyak orang-orang NU yang otaknya mulai dirusak orang luar, mengatakan semua agama sama," kata Habib Syech dalam ceramahnya.
"Hati-hati, mulai banyak orang-orang yang mengaku NU tapi rusak"
"Itu bukan Ahlus Sunnah, tapi Ahludh Dholalah"
"Saya tidak peduli dia kiai opo habib, siapapun yang melakukan seperti itu ojo dicedaki (jangan didekati), didohi (tapi jauhilah)," tegas Habib Syech.
Selain itu, nanti ada pula yang menyambut non muslim dengan shalawat “Thala’al Badru” padahal shalawat itu dulu dilantunkan untuk menyambut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Habib Syech menyampaikan hal itu dalam ceramah di Gresik pada 18 Desember 2014. Saat itu fenomena tokoh mengaku NU yang ceramah di gereja sudah ada. Namun, menyambut non muslim dengan shalawat baru muncul dua tahun setelahnya.
Berikut video ceramah Habib Syech (mulai menit 14):