Pengamat Intelejen Sofjan Lubis menyayangkan respon para kader PKS yang mengatakan keterlibatan SHW dibalik pemecatan Fahri Hamzah adalah sebuah Hoax (Bohong) semata.
Soeripto adalah orang dekat SHW, yang mendekatkan pergaulan Soeripto dengan TNI terutama kepada Tyasno Sudarto adalah SHW, kedekatan yang bisa dikatakan sangat dekat karena yang sering melakukan pembelaan kepada SHW terakit kasus Antasari Azhar adalah Soeripto; bahkan Soeripto diketahui sering menjenguk SHW di penjara selama masa penahanan dilakukan.
Hubungan antara Soeripto dan SHW itu sudah sejak lama terjalin, kedekatan SHW dengan dunia intelejen serta para petinggi TNI pada era awal reformasi membuat keduanya menjadi satu jaringan intelejen bersama Tyasno Sudarto mantan kepala BAIS.
(Baca: "Konflik PKS, SHW dan Orang Lain Ditengah Kita")
Publik juga mengetahui, bahwa Tyasno Sudarto adalah salah satu Jenderal pendukung Jokowi JK bahkan pernah di isu kan akan menempati posisi sebagai kepala BIN.
Kedekatan Tyasno Sudarto dan SHW ibarat kedeakatan seorang Bapak dan Anak bahkan dianggap seperti ‘user’ dan agen nya dilapangan dalam dunia intelejen.
Rumor terkait pendapat Lily Wahid yang pernah mengatakan SHW adalah aktor dibalik pemecatan Muhaimin Iskandar sebagai ketua Tanfidz PKB bukanlah tanpa alasan, karena semua juga mengetahui hubungan yang kurang berjalan baik antara Gus Dur dengan Tyasno Sudarto dahulunya ketika menjabat KASAD.
SHW adalah pengusaha yang memiliki jaringan dengan para politisi dan intelejen itu sendiri, kebebasan bersyarat pada 6 september 2015 sebenarnya patut menjadi tanda tanya ditambah remisi 43 bulan 20 hari nya itu; pasti ada agenda dan misi yang sedang dibangun akan di laksanakan.
Hingga akhirnya kasus papa minta saham yang menyeret nama Setyo Novanto yang sangat diketahui kelemahan dan kelebihannya oleh SHW ketika menjadi bendahara Umum Partai Golkar dulunya.
Lalu berlanjut kepada pemecatan Fahri Hamazah di PKS
Ini sebuah skenario besar dan panjang melibatkan unsur intelejen; dari bongkar sadapan di papa minta saham hingga bocornya suratnya pemecatan Fahri Hamzah sebelum waktunya; semua itu masih menimbulkan tanda tanya siapa kah pelakunya?
Skenario pelemahan dan penaklukan dari penguasa saat ini bisa dikatakan sebuah alasan untuk adanya operasi pemetaan baru dipimpinan DPR yang diketahui dikuasai oleh KMP.
Melemahkan kekuatan oposisi yang menjadi ketakutan penguasa saat ini pun berhitung terkait siapa yang akan menjadi ‘operate’ atas misi tersebut dan menarik nya hal ini bisa terkait kepada waktu pembebasan SHW pada 6 september 2015.
Bagi pihak yang pernah dua kali terlibat dalam operasi intelejen, SHW dinilai mampu melakukan silent operation kepada setnov di partai Golkar dan Fahri Hamzah di PKS.
Tengoklah track record prestasi SHW yang mampu menjadi aktor pemecatan Muhaimin Iskandar serta kriminalisasi besar besaran kepada Antasari Azhar dan pada kasus tersebut nama Soeripto dis ebut didalam persidangan.
Prestasi yang dapat menjadi tolak ukur kemampuan dalam sebuah operasi intelejen berikutnya seperti memetakan pimpinan DPR RI kedepannya dengan menjadikan Setnov dan Fahri Hamzah masuk dalam target operasinya.
Apakah masih berpendapat Hoax (bohong) atas SHW menjadi bagian ‘operate’ didalam pemecatan Fahri Hamzah dari PKS? Dengan segala pertimbangan kedekatan hubungan sejak lama antara SHW dan Soeripto di PKS? (ADW/NDI)
Sumber: http://lingkarannews.com/pengamat-intelejen-shw-hoax-lalu-bagaimana-dengan-soeripto-di-pks-hoax-jugakah/