Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), yang memiliki mayoritas (kursi) di parlemen, sekarang bersiap untuk menempatkan orang keempatnya sebagai Perdana Menteri (PM) Turki.
Abdullah Gul, sang presiden Turki ke-11, merupakan PM yang pertama dari AKP setelah menang di Pemilu 2002, menjabat sebagai perdana menteri selama periode pendek sebelum hak politik Recep Tayyip Erdogan dibersihkan (Erdogan pernah dicabut hak politiknya karena membaca puisi yang dinilai menyerang sekulerisme). Setelah hak politik Erdogan pulih, Erdogan lalu menjabat sebagai PM Turki sebanyak 3 periode selama lebih dari 11 tahun (14 Maret 2003 – 28 Agustus 2014) sebelum ia terpilih dan diangkat sebagai presiden ke 12 turki.
Tiga periode harus digarisbawahi, karena AKP telah memberikan batas pada para anggotanya untuk menjabat sebanyak maksimal 3 kali. Tetapi, aturan ini dicabut dari AD/ART partai di era kepemimpinan Ahmet Davutoglu, yang menjabat sebagai perdana menteri selama hampir 2 tahun.
Setelah pengunduran diri Davutoglu pada 5 Mei kemarin, orang-orang mulai menebak-menebak siapa yang akan menjadi ketua partai selanjutnya dan juga membentuk kabinet pemerintahan Turki selanjutnya. Saat nama Binali Yildirim diumumkan sebagai kandidat tunggal Ketua Umum AKP pada hari Kamis (19/5), ini sama sekali tidak menjadi kejutan.
Kehidupan Awal
Yildirim dikenal baik sebagai menteri Transportasi, Kemaritiman dan Komunikasi dan telah mengemban jabatan itu sejak kabinet pertama AKP dibentuk pada tahun 2002. Transportasi telah menjadi salah satu faktor penting yang menolong AKP memenangkan pemilu. Yildirim merupakan salah satu aktor strategis besar dibalik perkembangan pesat Turki di abad ke 21.
Yildirim lahir pada 20 desember 1955 di desa Refahiye di Erzincan, sebuah provinsi timur. Desanya juga dinamakan “Kayi,” salah satu nama suku Turki Usmani. Nama ayahnya adalah Dursun, sementara nama ibunya adalah Bahar.
Yildirim pernah mendeskripsikan tahun-tahunnya di desa: “Saya ingin kabur dari bekerja di ladang dengan ayah saya, dan saya senang memperhatikan pesawat yang lewat, membayangkan bahwa saya merupakan salah satu dari mereka yang ada di pesawat-pesawat itu dan menjelajahi dunia.” Saat seorang jurnalis bertanya apakah mimpinya ini telah menjadi kenyataan, ia membalas: “lebih dari menjadi kenyataan.”
Binali muda awalnya disekolahkan di desanya. Dia akan pergi ke sekolah pada musim dingin, dan bekerja dengan ayahnya yang merupakan seorang petani dan pedagang ternak pada musim semi. Setelah sekolah dasar, ayahnya mengirim Binali kepada saudaranya di Istanbul demi mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Ia mengikuti sekolah menengah dan atas di Istanbul. Binali bekerja sambilan untuk memenuhi berbagai kebutuhannya sebagai siswa. Di sekolah menengah atas, ibunya (Bahar) meninggal di desa mereka; tetapi, keluarganya menyembunyikan hal ini darinya, khawatir bahwa bila ia tahu maka ia akan terpukul atas kematian ibunya dan tak bisa melanjutkan sekolahnya.
Insinyur
Yildirim lulus dan mendapatkan gelar masternya dari Fakultas Arsitektur Kelautan dan Teknik Maritim di Universitas Teknik Istanbul. Dia bekerja sebagai seorang asistan dan periset di fakultas yang sama. Setelahnya, ia menjadi seorang insinyur dan manajer pada berbagai level pada Camialti Shipyard di Halic (Golden Horn), Istanbul dari 1978 hingga 1993.
Saat menjabat berbagai posisi manajerial di Direktorat Jendral Industri perkapalan Turki dan Camialti Shipyard, dia mendapatkan pelatihan spesialisasi di Maritime Safety and Environmental Protection dari World Maritime University milik International Maritime Organization di Swedia. Saat di World Maritime University, ia menghabiskan 6 bulan bekerja dengan berbagai profesional di bidang administrasi maritime di berbagai pelabuhan Eropa dan Skandinavia.
Bekerja dengan Erdogan
(Erdpgan dan Yildirim)
Setelah lulus, Yildirim menjadi Direktur Jendral Istanbul Fast Ferries Company (IDO) dari tahun 1994 hingga 2000 saat Erdogan menjadi walikota Istanbul. Untuk memperluas penggunaan transportasi laut untuk meringankan kepadatan transportasi di Istanbul, Yildirim mendirikan rute ferry dari Istanbul-Yalova dan Istanbul-Bandirma dan juga membangun 29 terminal ferry, peluncuran 22 ferry penumpang dan 4 ferry kendarraan, menjadikan IDO sebagai perusahaan transportasi maritime komersil terbesar pada zamannya. Pada 1999, ia menerima sebuah medali kualitas dari Skal International Group atas kontribusinya dalam modernisasi industry pariwisata dan transportasi maritime.
Saat Erdogan meninggalkan Partai Refah (RP) untuk mendirikan partai AKP, Yildirim merupakan salah satu dari teman-teman yang mengikutinya. Yildirim juga berada dalam dewan pendiri AKP. Dia terpilih sebagai anggota parlemen dari Istanbul pada 2002.
Yildirim bergabung dengan Perdana Menteri Abdullah Gul pada kabinet Turki yang ke-58 sebagai menteri transportasi. Dia juga menjabat di posisi ini dalam Kabinet-kabinet bentukan Erdogan, sampai 2013 dimana ia digantikan oleh Lutfi Elvan untuk 2 tahun.
"Penyihir" Transportasi
Yildirim dikenal karena berbagai megaproyek transportasinya. Ia dilihat sebagai konseptor transportasi dan komunikasi Turki. Selama masa jabatannya, transportasi Turki telah memperbaharui penampilannya secara total, menjadi sebuah transportasi Negara modern dan salah satu pusat logistik dunia dalam dekade terakhir.
Diantara berbagai megaproyek yang dipimpin oleh Yildirim, Marmaray merupakan pencapaian yang luar biasa. Menggabungkan nama laut Marmara dan ‘ray’ (rel dalam bahasa Turki), Marmaray adalah jalur kereta yang menggabungkan sisi Eropa dan Asia Istanbul dengan sebuah terowongan dibawah selat Bosporus. Disaat upacara pembukaan untuk Marmaray, Erdogan berkata: “Marmaray bukanlah sebuah proyek khusus untuk Istanbul. Ini adalah sebuah proyek untuk kemanusiaan.” Ini bukanlah omong kosong belaka karena Marmaray merupakan sebuah bagian dari proyek Jalur Kereta Silk Road yang menghubungkan Eurasia –dari Cina hingga Inggris.
Harga Diri dan Ketenangan
Yildirim menjabat sebagai anggota parlemen mewakili Istanbul pada masa parlemen ke 22, mewakili Erzincan pada masa parlemen ke 23, dan mewakili Izmir pada parlemen ke 24 dan 26 dari AKP. Pada 2014, ia merupakan kandidat AKP dalam pemilukada kota Izmir dimana ia kalah, meski ia meningkatkan suara partainya menjadi 36%. Setelahnya, ia menjadi penasihat untuk presiden Erdogan.
Yildirim kembali ke jabatannya sebagai Menteri Transportasi, Kemaritiman dan Komunikasi setelah pemilu November 2015.
Setelah pengunduran diri Perdana Menteri Davutoglu, Yildirim diumumkan sebagai calon tunggal ketua umum AKP dalam Kongres Luar Biasa (yang akan digelar hari ini, 22 Mei 2016). Setelah terpilih sebagai ketua umum, ia akan segera diminta oleh presiden Erdogan untuk membentuk kabinet ke-65.
Yildirim menikahi Semiha Yildirim, seorang pensiunan guru sekolah dan juga relawan publik. Pasangan Yildirim ini telah menikah selama 41 tahun, memiliki dua anak laki-laki bernama Erkan dan Ahmet serta seorang anak perempuan bernama Busra.
Yildirim fasih berbicara dalam bahasa inggris dan perancis. Dia dikenal santun dan memiliki selera humor yang baik. Dia berasal dari rakyat. Dia pernah berkata, “rakyat dari beberapa wilayah seperti jagung. Bila mereka dipanaskan di api, mereka meledak seperti berondong jagung. Tapi, rakyat Turki seperti gandum. Bila anda memanaskan mereka dengan api, mereka akan terbakar, tapi mereka akan tetap menjaga harga diri dan ketenangannya.”
Yildirim akan menjadi Perdana Menteri Turki yang ke 27.
(portalpiyungan.com)
*Sumber: Daily Sabah