PERDA MIRAS Tidak Dapat Dibatalkan

Rahasia Kotor Iran "Merencanakan Kekacauan Haji" Terbongkar


JEDDAH - Terlepas dari kenyataan bahwa penyidikan masih berlangsung, keterlibatan Iran dalam perencanaan kegiatan teroris selama haji telah ditunjukkan dengan pengakuan Kantor Urusan Haji Iran.

Dilansir Arab News (19/5), hal tersebut terbongkar pada persidangan terhadap 30 warga Saudi, satu warga Afghanistan dan satu warga Iran, dengan tuduhan menjadi anggota kelompok mata-mata yang berkaitan dengan intelijen Iran. Bukti dari sejumlah plot Iran untuk mengacaukan keamanan Kerajaan Saudi Arabia (KSA), menciptakan kerusuhan dan menyebarkan kekacauan selama haji juga telah nampak titik terangnya.

Menurut laporan dalam publikasi media lokal, salah satu terdakwa telah mengirimkan pesan audio kepada pemimpin Iran Ali Khamenei meminta dukungan keuangan untuk mendirikan pusat Syiah di Makkah. Pusat Syiah ini akan digunakan untuk memicu hasutan dan sektarianisme, dan memberikan informasi penting tentang musim haji kepada intelijen Iran. Pusat Syiah akan dibantu oleh intelijen Iran yang bekerja di OKI.

Pengakuan ini semakin menambah keyakinan bahwa Iran tidak akan menghentikan upaya jahatnya untuk mengeksploitasi haji dengan menyebarkan perselisihan dan slogan perrmusuhan. Ini dirancang untuk memecah umat Islam seperti yang telah ditunjukkan dalam pengadilan tentang pertemuan-pertemuan lain antara anggota kelompok dan Khamenei.

Iran tidak akan ragu menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan jahat selama haji dengan menghasut perselisihan sektarian. Iran telah mengadakan pertemuan rahasia dengan para pengikutnya di Lebanon, khususnya organisasi teroris Hizbullat, untuk merencanakan kejahatan selama musim haji bahkan jika rencana itu menyebabkan jatuh korban yang tak berdosa dan kerugian harta benda.

Teheran telah mencoba menggunakan koresponden Al-Alam channel yang memiliki kantor pusat di Teheran. Koresponden ini beroperasi di beberapa daerah KSA seperti yang diakui oleh salah satu terdakwa kelompok mata-mata. Tujuannya adalah untuk mendistorsi citra KSA, mendukung aksi protes, mengganggu aktivitas dan menyebabkan kekacauan selama haji.

Al-Alam channel mendukung pelatihan sejumlah anggota mata-mata dalam hal penggunaan komputer, kamera, laporan terenkripsi, dan mengirim fotografi intelijen tentang pelaksanaan Haji, situs militer dan pidato resmi. Ini semua telah terbukti dengan sangat jelas. Kelompok mata-mata tersebut juga menunjukkan upaya serius Iran untuk mendapatkan informasi rahasia tentang instalasi pertahanan KSA, yang dapat mempengaruhi keamanan nasional, persatuan dan keamanan Arab Saudi dan angkatan bersenjatanya.

Sejumlah anggota kelompok membenarkan pertemuan mereka dengan Khamenei, dalam koordinasi dengan intelijen Iran, dan mengakui upaya mereka untuk melakukan kegiatan yang merusak kepentingan KSA, dan terhadap fasilitas ekonomi penting di negara ini, mengganggu perdamaian dan keamanan, mengancam kesatuan sosial dengan menyebarkan kekacauan, kebencian dan kegiatan memusuhi KSA.

Sebagian besar anggota kelompok ini melakukan perjalanan ke Iran dan Lebanon, mengadakan pertemuan dengan agen intelijen Iran dan menerima pelatihan spionase. Pertemuan mereka diselenggarakan di sejumlah lokasi yang berbeda.

Koordinasi antara kepala intelijen Saudi dan Kementerian Dalam Negeri yang menyebabkan suksesnya penangkapan agen dari jaringan mata-mata Iran.

Kementerian Dalam Negeri KSA mengumumkan bahwa penangkapan dilakukan dalam operasi keamanan terkoordinasi dalam empat wilayah Arab Saudi: Makkah, Madinah, Riyadh dan Provinsi Timur.

Pernyataan itu mengatakan bahwa yang ditahan adalah agen mata-mata kontak dengan intelijen Iran dan telah mengumpulkan informasi tentang instalasi vital di Arab Saudi.

Sumber: Arab News
Terjemahan: MiddleEastUpdate.com



Baca Ini Juga

Masukan Email Kamu dan Berlangganan Artikel GRATIS: