PERDA MIRAS Tidak Dapat Dibatalkan

Memaafkan Adalah Wajib, Tetapi Memberikan Kesempatan Kedua Adalah Pilihan


Ladies, selama hidup kita, tak mungkin kita tak pernah bersinggungan pendapat dengan orang lain. Beberapa di antaranya meninggalkan luka di hati yang sulit untuk dilupakan. Jika orang tua sering berpesan, "Kamu harus bisa memaafkan dan melupakan", semakin kita dewasa barangkali kita akan punya keputusan pribadi tentang memaafkan seseorang dalam hidup kita.
Baru-baru ini video Mulan yang meminta maaf di depan publik kepada Maia, marak dibicarakan. Mulan ingin memperbaiki hubungannya dengan mantan istri Ahmad Dhani tersebut, tetapi ia merasa Maia masih belum memaafkannya. Pro kontra mewarnai kisah dramatis antara dua orang wanita ini. Terlepas dari kontroversinya, kita punya pelajaran penting yang bisa diambil dari kisah Maia dan Mulan, yaitu: pelajaran tentang memaafkan.
Memaafkan Itu Adalah Memberi Sedikit Ruang di Hati
Orang tua kita tak salah dengan nasihatnya. Memaafkan adalah kemampuan kita mengelola emosi dan mengelola kehidupan jiwa. Dengan memaafkan, kita menahan kemarahan dan rasa getir yang kita rasakan. Rasanya memang tak enak. Sakit hati, ketidaksabaran, rasa terganggu bahkan bisa menyebabkan psikosomatis. Tetapi tahukah kamu, memaafkan bukan perkara dengan orang lain, tetapi dengan diri kita sendiri. Dengan kita memaafkan orang lain, kita memberi sedikit ruang di hati untuk merelakan dan mengikhlaskan. Memaafkan bukan perkara menghakimi, tetapi lebih kepada bagaimana kita mengatasi perasaan terhadap diri sendiri.
Memaafkan adalah Belajar Dari Pengalaman di Masa Lalu
Kita perlu mengambil makna dari pengalaman, berhati-hati agar tak terulang dan move on. Ini bisa artinya mengambil keputusan untuk pindah ke lingkungan baru, tanpa adanya orang yang menyakiti kita di pengalaman terdahulu. Tetapi jika kita masih berada di lingkungan yang sama, pelajaran pentingnya adalah bagaimana kita mengontrol emosi diri. Percayalah, tidak akan ada pelajaran hidup yang sia-sia. Mungkin kali ini kita bersinggungan pendapat dengan A, bisa jadi kita akan lebih siap dengan konflik tak terelakkan di masa depan dengan orang lain karena pengalaman kita tersebut.
Memaafkan dan Memberi Kesempatan Kedua
Setelah berhasil memaafkan, langkah selanjutnya adalah memikirkan lagi tentang kesempatan kedua. Setiap orang pasti berharap diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan. Tetapi, semua itu pilihan, Ladies. Dengan memaafkan, tak berarti sepaket dengan keputusan tetap memelihara mereka dalam hidup kita. Terkadang hal paling melegakan adalah memaafkan seseorang dan move on tanpa bayang-bayang mereka lagi. It's okay kok jika kamu tidak ingin merasa sakit hati lagi untuk kesekian kalinya dengan orang yang sama. It's about yourself, Ladies.
Hidup itu berharga. Sedih dan rasa sakit tak mungkin bisa kita hindari dari kehidupan kita. Tetapi bagaimana kita menyikapinya dan memutuskan hal yang terbaik di tengah keputusan yang sulit adalah nilai kehidupan yang jauh lebih penting.

Baca Ini Juga

Masukan Email Kamu dan Berlangganan Artikel GRATIS: