PERDA MIRAS Tidak Dapat Dibatalkan

Meski Elektabilitas Tinggi, Yusril Belum Dapat Dukungan Partai, Ada Apa?


Persaingan menuju Pilkada DKI Jakarta 2017 semakin memanas. Elektabilitas patahana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus melorot. Jika sebelumnya, elektabilitas Ahok masih di atas 50 persen, kini sudah tinggal 38,6 persen.

Hal ini terungkap dalam hasil survei Media Survei Nasional (Median) yang dirilis di Cikini Jakarta, Jumat (13/5/2016) lalu. Dalam survei itu, disebutkan bahwa perolehan suara Ahok tersebut jika Pilkada DKI dilaksanakan pada saat ini.

Sementara pesaing kuat Ahok, yakni Yusril Ihza Mahendra terus menanjak. Dalam survei ini disebutkan bahwa Yusril yang sebelumnya di bawah 10 persen, kini sudah menanjak menjadi 12,8 persen.

"Di urutan ketiga ada nama Sandiaga Uno dengan 8,8 persen," kata Direktur Riset Median, Sudarto, seperti dilansir Teropong Senayan.

Namun demikian, sampai sekarang belum ada parpol yang tegas mendukung Yusril.

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, Yusril punya elektabilitas tinggi dibanding para pesaing Ahok.‎ Namun, Ray ragu Yusril mendapat 'perahu politik' untuk membawa dia bertarung pada Pilkada DKI 2017.

"Saya ragu, Yusril itu dapat perahu meski elektabilitasnya tinggi," ujar dia, dikutip Liputan6.

Ray mengatakan, ada dua partai politik yang kuat di DKI. Yakni PDIP dan Partai Gerindra. Ray menilai kedua partai itu kecil kemungkinan memberi dukungan kepada Yusril.

‎"PDIP tidak mungkin dukung Yusril, rugi. PDIP dapat apa dari Yusril? Dari segi marwah dan kapital PDIP tidak dapat apa-apa," ucap dia.

Karenanya, kata Ray, kemungkinan jika PDIP bersedia mendukung Yusril hanya untuk di slot sebagai calon wakil gubernur. Permasalahannya, Yusril sudah jauh-jauh hari menolak menjadi cawagub.

"Paling Yusril ditaruh nomor dua. Suaranya memang siginfikan. Tapi Yusril dari jauh-jauh hari tidak mau jadi cawagub‎," kata dia.

Demikian juga dengan Partai Gerindra. Menurut Ray, dia juga ragu Gerindra mau mendukung Yusril. Sebab, ‎sudah jauh hari partai pimpinan Prabowo Subianto itu menjaring nama-nama kandidat, namun Yusril tidak mendaftar partai itu.


"Gerindra dukung Yusril, saya juga ragu. Jauh-jauh hari sudah penjaringan nama," pungkas Ray.

Yusril sendiri mengatakan, dirinya menghormati mekanisme partai yang ada dan mesti bersabar.

Yusril sudah mendaftarkan diri untuk ikut penjaringan bakal cagub ke Partai Demokrat, Partai Gerindra, PDIP. Yusril juga tak lama lagi akan mengunjungi DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI untuk mendaftar ikut penjaringan bakal cagub.


Baca Ini Juga

Masukan Email Kamu dan Berlangganan Artikel GRATIS: